Pages

Thursday, March 26, 2015

Kamisan 5 Season 3 : Biru


Ini tahun paling berat dalam hidup kami, dan kami tak tahu sampai kapan ini akan terus berlangsung. Apakah kami tak punya lagi harapan?

***

Sudah jenuh rasanya mendengar tangisan ibu. Bahkan aku tak mampu mengingat ini sudah keberapakalinya. Jika hanya menangis, mungkin tak apa. Tapi nyatanya bukan hanya hati ibu yang sakit. Seluruh tubuhnya kebiruan, memar. Apa yang bisa kulakukan? Menemani ibu menangis sudah, mencoba menggenggam tangannya erat juga telah kulakukan berulang kali, memohon padanya untuk berhenti menangis pun lunas. Tidak ada yang benar-benar bekerja. Jadi aku lebih sering diam menatapi punggungnya dari kejauhan saja.

***

Sering aku bermimpi bahwa diriku seorang laki-laki. Tentu sudah kubakar ia hidup-hidup dengan tanganku sendiri. Aku mengingatnya dengan detail yang sama. Tubuh tegap besar yang rasanya susah dirobohkan, sesekali tangannya menggenggam tongkat atau sapu atau apapun yang kiranya mampu membuat seseorang wanita paruh baya tumbang. Di sela-sela jarinya, yang ia kenakan selalu sama. Cincin berbatu biru. Sejak itu aku membenci cincin apapun, bahkan yang bukan berwarna biru. Aku perlahan juga mulai membenci warna biru, bahkan langit dan laut. Hingga saat ini pun aku tak mengerti benar apa yang sesungguhnya pria itu inginkan. Selain menghajar ibu, ia juga seringkali muncul di rumah kami dengan aroma alkohol menyengat, memaki ibu habis-habisan, kemudian pergi begitu saja. Ia bahkan tak menghiraukanku yang berdiri menatapnya lekat. 

***

"Mengapa ibu tidak membalas? Kita bahkan punya pisau daging jika ibu ingin gunakan!" kalimat ini keluar begitu saja setelah aku tak bisa menahan diri lagi. Bahkan aku tahu, di dalam hatinya, kesabaran tumpah melebihi batasnya.
"Aku tak bisa, nak," jawabnya singkat dan lemah.
Aku bahkan tak mampu menanyakan mengapa, hingga akhirnya ia berkata lirih.


"Bagaimana mungkin aku membunuh karakter ciptaanku sendiri?" 
Kepala memang ruang paling berbahaya. Hidup kami sudah menjadi biru karenanya.


No comments:

Post a Comment